7 Kuliner Legendaris Indonesia yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

Kuliner Indonesia tak hanya kaya rasa, tetapi juga memiliki thesleepingnegro.com sejarah panjang yang menjadikannya bagian tak terpisahkan dari perjalanan bangsa. Beberapa makanan telah ada sejak masa kolonial dan tetap bertahan hingga kini, mencerminkan perpaduan budaya lokal dan asing. Berikut tujuh kuliner legendaris yang terus dinikmati generasi demi generasi.

Hidangan dengan Sejarah yang Panjang

  1. Rijsttafel
    Rijsttafel, yang berarti “meja nasi” dalam bahasa Belanda, adalah hidangan yang menghadirkan berbagai lauk dalam satu meja. Konsep ini lahir dari tradisi kolonial Belanda yang ingin menikmati keragaman masakan Indonesia secara bersamaan.
  2. Selat Solo
    Hidangan khas Solo ini merupakan hasil akulturasi antara masakan Eropa dan Jawa. Selat Solo terdiri dari irisan daging sapi, kentang, buncis, wortel, dan telur rebus, disiram kuah manis dengan cita rasa rempah khas.
  3. Klappertaart
    Kue berbahan dasar kelapa ini berasal dari Manado dan terinspirasi oleh masakan Belanda. Tekstur lembut dan rasa manisnya membuat klappertaart menjadi salah satu hidangan penutup favorit hingga kini.
  4. Lapis Legit
    Kue lapis legit terkenal dengan lapisan-lapisannya yang tipis dan kaya rasa. Kue ini memadukan rempah-rempah lokal dengan teknik baking Eropa, menjadikannya simbol kemewahan pada masa kolonial.
  5. Bistik Jawa
    Adaptasi steak ala Barat ini menggabungkan daging sapi dengan bumbu manis dan sedikit pedas. Biasanya disajikan dengan kentang goreng, sayuran rebus, dan kuah kental yang menggugah selera.
  6. Semur
    Semur adalah hidangan berkuah kecokelatan yang menggunakan kecap manis dan rempah seperti cengkeh serta kayu manis. Hidangan ini merupakan bentuk adaptasi dari teknik masak Belanda dengan bumbu Nusantara.
  7. Ontbijtkoek
    Kue rempah ini dikenal juga sebagai “kue sarapan” di Belanda, tetapi di Indonesia sering dinikmati sebagai camilan. Aromanya yang khas berasal dari campuran kayu manis, cengkeh, dan jahe.

Kuliner-kuliner ini menjadi bukti kekayaan budaya dan sejarah Indonesia yang terus lestari. Menikmati hidangan ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang menghargai perjalanan panjang yang menjadikannya bagian dari warisan bangsa.